So, This is Idul Fitri. What Have You Done..??

Hari Raya Idul Fitri 1431 H telah beberapa hari berlalu. Laporan di semua media massa mulai menggambarkan arus balik dari seluruh daerah. Arus balik ini menandai dimulainya kembali aktivitas hampir semua orang pada yang ‘biasanya’.Lalu apa yang tersisa dari sebuah hari raya?

Pulang kampung, bertemu sanak saudara,menyampaikan maaf lahir batin atau sekedar menunjukkan hasil rantauan selama ini. Baju-baju baru sudah dipakai dan diabadikan dalam potret terbaik. Tangan-tangan memberikan atau menerima seamplop sedekah. Mall, supermarket, pasar-pasar, para pedagang meraup keuntungan yang tidak biasanya dalam setahun. Iklan-iklan di media massa memohon,menganjurkan maaf lahir dan batin,bicara soal hati yang fitri, kembali bersih. Senyum, tawa bahagia ditebarkan setiap hari. Kakek, nenek, ayah, ibu, anak, keponakan, sepupu, saudara, kerabat, tetangga, satu kampung memiliki jeda bersama. Jeda hari raya yang dimaknai beragam.

Lalu kembali pulang, pada aktivitas, membaca cerita,kenangan,atau hutang.


Sebelum hari raya Idul Fitri tiba, seorang kawan mengingatkanku dalam jejaring sosialnya dengan memutarkan ulang lagu John Lennon “ So, this is christmas”. Kawan saya (muslim) memberikan catatan kalau lagu ini selalu diputarnya setiap hari raya, dengan mengganti kata Christmas sesuai hari raya yang ada. Dalam konteks Hari Raya Idul Fitri, selengkapnya lagu itu berbunyi:

So this is Idul Fitri/And what have you done/Another year over
And a new one just begun/And so this is Idul Fitri/I hope you have fun/The near and the dear one/The old and the young

A very happy Idul Fitri/Let's hope it's a good one/Without any fear
And so this is Idul Fitri/For weak and for strong/For rich and the poor ones
The world is so wrong

And so happy Idul Fitri/For black and for white/For yellow and red ones/Let's stop all the fight/A very happy Idul Fitri /Let's hope it's a good one/Without any fear

Let's hope it's a good one/Without any fear/War is over over/If you want it/War is over/Now...

Lagu ini menggambarkan seluruh hal yang terjadi saat hari raya (baca:Idul Fitri) kebahagiaan, pesta, harapan, oleh semua orang tidak terkecuali. Seluruh isi dunia seakan memiliki harapan saat hari raya tiba. Idul Fitri melambangkan kembalinya hati yang fitri,bersih sehingga idealnya setelahnya seluruh kesalahan, kekhilafan,tindakan yang menyebabkan orang lain menderita ditinggalkan dan memulai kembali hal-hal yang lebih baik bagi orang lain. Dalam hal inilah kalimat pertama lagu ini menjadi sangat tajam. So, this is Idul Fitri. What have you done?

Apa yang berubah setelah hari raya? Rencana hidup yang lebih baik, kepercayaan diri yang dibangun, niat yang tulus dirangkai, penderitaan diakhiri?Apakah nasib para buruh akan lebih baik diperhatikan? Para petani apakah tidak lagi akan kehilangan tanahnya?orang-orang tidak lagi dibunuh, ditembak begitu saja atas nama agama ataupun atas nama kepentingan ekonomi, politik? Perempuan tidak lagi mengalami kekerasan dalam rumah tangga, dan seterusnya, dan seterusnya. Dengan kata lain, hari raya menjadi titik balik bagi semua orang untuk kembali lebih manusiawi, menjaga hubungan dengan alam, menghargai kehidupan.

Tulisan ini tidak akan selesai,karena sebuah perenungan saja. Saya teringat episode lebaran kartun upin-ipin. Dialognya kira-kira dalam bahasa Indonesia:

Ehsan (digambarkan oleh kartun ini sebagai anak yang suka makan) berkomentar saat mereka selesai membuat dodol bersama kakek Dalang untuk persiapan lebaran:
“senangnya sudah mau lebaran, setelah ini bisa makan lagi sepuasnya” Pernyataan Ehsan ini langsung ditegur oleh kakek Dalam dengan bijak mengatakan: eh, Ehsan jangan begitu. Kalau masa Ramadhan selesai banyak yang sedih terutama orang miskin. Soalnya biasanya kalau masa Ramadhan, banyak orang-orang berlomba-lomba berbuat kebaikan”

Teguran bijak kakek Dalang ini menggambarkan banyak hal yang harus dijawab dari bait pertama lagu Jhon Lennon: what have you done?

Poso, 13 September 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar